Pembicara: Prof. Heru Subiyantoro, Ph.D (setditjen. Perimbangan Keuangan - kementrian keuangan)
RESIKO dan KESINAMBUNGAN FISKAL
masalah-masalah ekonomi yang dihadapi pemerintah misalnya:
- inefisiensi alokasi sumber ekonomi karena kegagalan pasar
-distribusi pendapatan yang tidak merata
- stabilitas pertumbuhan ekonomi yang rendah, kurangnya kesempatan kerja, tidak stabilnya harga dan nilai tukar
sedangkan pemerintah berfungsi mendorong faktor-faktor terkait untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi tersebut. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, pemerintah menggunakan APBN.
Kebijakan pemerintah terkait dengan APBN:
- kebijakan anggaran (penggunaan anggaran dalam rangka memastikan ketersediaan dana untuk membiayai kegiatan pemerintah)
- kebijakan fiskal (penggunaan anggaran untuk mencapai beberapa tujuan ekonomi makro)
- kebijakan keuangan negara (pengeluaran pemerintah dalam rangka mempengaruhi alokasi sumberdaya ekonomi dan distribusi pendapatan)
Strategi Indonesia saat ini umumnya pengeluaran lebih besar dari penerimaan (deficit). Tentang pertimbangan pemilihan strategi anggaran deficit ini dapat dibaca selengkapnya di http//www.kc.frb.org/PUBLICAT/SYMPOS/1995/pdf/s95manki.pdf
tentang cara meminimalisir efek dari budget deficit dapat dibaca di http://www1.worldbank.org/publicsector/pe/spend.htm
ASYMMETRIC Of INFORMATION
8 basic facts:
1. Stocks are not the most important sources of external financing for businesses
2. Issuing marketable debt and equity securities is not the primary way in which business finance their operations
3. Indirect finance is many times more important than direct finance
4. Financial intermediaries are the most important source of external funds
5. The financial system is among the most heavily regulated sectors of the economy
6. Only large, well-established corporations have easy access to securities markets to finance theis activities
7. Collateral is a prevalent feature of debt contracts
8. Debt contracts are extremely complicated legal documents that place substantial restrictive covenants on borrowers
to be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar