Konon balon pertama kali diciptakan oleh bangsa Aztec, yang membuat balon dari usus besar kucing sebagai bahan persembahan bagi dewa mereka. Beberapa literatur menyebutkan bahwa balon jaman dahulu memang dibuat dari bagian dalam binatang seperti usus, kandung kemih.
Gas yang lebih ringan ini diantaranya Hidrogen, namun karena hidrogen mudah terbakar maka digunakan gas Helium, dan harganya memang lebih mahal, namun aman.
Tukang Balon gas kerap menggunakan campuran karbit dan air yang menghasilkan gas Asitilen, yang biasanya digunakan untuk megelas (???). Gas ini juga berbahaya dan mudah terbakar.
Balon udara/gas sebenarnya bisa digunakan untuk alat transportasi. Yang terkenal adalah balon udara Zeppelin, yang pertama mengudara tahun 1900 dan terbakar pada tahun 1937, yang dikenal sebagai Musibah Hindenburgh.
Perlu kamu ketahui bahwa kebakaran balon Zeppelin itu bukan sepenuhanya dipicu oleh gas Hidrogen yang dikandungnya, namun oleh bahan mudah terbakar lainnya yang melapisi katun agar tahan air (asetata selulosa, dan bubuk aluminium). Saat itu cuaca buruk, dan balon banyak mengandung listrik statis, sewaktu "jangkar" mengenai bumi, timbullah percikan api yang "menyulut" bahan kulit yang mudah terbakar itu.
Balon semacam ini dipakai sebagai setting pada Detective Conan The Movie 14: The Lost Ship in the Sky.
Balon gas juga digunakan sebagai alat pemantau cuaca, dan kini banyak digunakan juga untuk Iklan. Juga sebagai wahana wisata untuk melihat-lihat keindahan alam.
Saat kamu mengisi balon penuh dengan gas, hingga besar dan kencang, maka saat kamu melepaskannya, balon itu akan melesat dengan cepat ke angkasa. Tapi tahukah kamu, bahwa semakin tinggi balon itu naik, udara di sekeliling balon semakin renggang, akibatnya tekanan di dalam balon akan semakin “mendesak” keluar sehingga balon akan semakin besar lagi, hingga batas tertentu balon akan “dhuarr!!” meletus, dan tidak bisa melanjutkan perjalanannya bertambah tinggi lagi.
Lain halnya jika kamu memasukkan gas ke dalam balon tetapi tidak sampai “penuh”. Biarkan balon agak “lembek”. Walaupun saat dilepas balon akan naik pelan (karena kekurangan gas), namun balon tersebut akan bisa bertahan dan masih sanggup “memompa” tubuhnya hingga benar-benar “penuh”, dan saat itu balon kamu sudah mencapai ketinggian yang luar biasa.
Hal serupa dapat kamu amati pada peluncuran balon-balon pemantau cuaca. Balon-balon itu tidak diisi gas hingga penuh, untuk membiarkan mereka “mengembang”, menyesuaikan diri pada kondisi tekanan udara rendah di atas angkasa sana.
Berapa lama balon-balon itu akan berada di angkasa? Tentu saja hingga “gas ringan” di dalam balon itu sedikit demi sedikit “keluar” melalui pori-pori balon, dan akhirnya kembali turun ke bumi. Kamu tentu pernah mendapati balon gas yang kamu beli kemarin sudah terjatuh “lunglai” beberapa hari kemudian, kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar